ADF.LY

Kamis, 25 Maret 2010

Dari Materi Talkshow by Ibu Roosie Setiawan : Smart Parents Harus Rajin Membacakan Cerita untuk Anak

Menurut Ibu Roosie Setiawan dari Reading Bugs – Komunitas Read Aloud Indonesia, dalam talkshow Parent Guide Preschooler Club “Cara Sederhana Mempersiapkan Anak Belajar Membaca”, membacakan cerita adalah hadiah terindah yang dapat diberikan Smart Parents kepada anak-anaknya. Cukup 20 menit sehari sejak anak 7 bulan dalam kandungan, akan memberi kontribusi besar pada perkembangan otak dan persiapan anak belajar membaca. Anak yang sering dibacakan cerita oleh ortunya akan dengan mudah tumbuh menjadi individu yang gemar membaca, hal yang sangat dibutuhkan untuk menjadi manusia yang sukses. Knowledge is Power, dan membaca adalah salah satu cara hebat untuk menambah knowledge.
Membacakan buku tidak sama dengan mendongeng, walaupun seringkali pada pelaksanaannya mirip jika ortu sudah cukup ahli membaca cerita dengan gaya pendongeng. Membacakan cerita dengan bahasa buku dapat memperkaya kemampuan verbal anak (ex. menyusun kata dalam kalimat, memperkaya perbendaharaan kata dan terbiasa mendengar susunan kalimat yang terstruktur) dibanding bahasa sehari-hari.

Persiapan sebelum membaca cerita :
1.Cari buku yang baik, yaitu yang mengandung pengetahuan dan sarat pesan moral
2.Pilih buku sesuai usia anak
3.Ajak anak saat membeli dan memilih buku yang ingin dibaca
4.Buku sebaiknya di atas ‘reading level’ anak, tetapi masih dalam ‘listening level’ mereka

Jangan mematahkan pertanyaan anak ketika kita membacakan cerita, bahkan kita harus menstimulasi anak untuk bertanya. Ini merupakan cara melatih anak berpikir kritis dan analitis, kebiasaan bepikir saat dibacakan cerita disebut ‘think aloud’. Dengan selalu menjawab pertanyaan anak saat dibacakan cerita dan memuaskan rasa ingin tahu mereka akan membangun persepsi buku adalah sumber pengetahuan, tempat menemukan hal baru yang belum mereka tahu. Untuk itu biasakan melakukan pra baca, sebelum membacakan buku apapun untuk mengantisipasi kemungkinan pertanyaan dan mencari celah untuk melontarkan stimulasi.

Tips dalam membacakan cerita :
1.Bacakan dengan hati, menggunakan cara paling ekspresif dan menarik.
2.Jangan terlalu cepat, usahakan menggunakan suara/intonasi berbeda sesuai karakter, juga gunakan tehnik fast, slow dan pause saat membaca.
3.Lakukan dramatisasi, gunakan efek tertawa/tergelak, merengek, menjerit, berbisik, sedih, meraung dan suara binatang sesuai karakter dalam cerita.
4.Gunakan ‘body language’.
5.Saat cerita dibacakan, lakukan hal berikut :
Tunjuk halaman depan, sebut judul buku dan tema cerita
Sebutkan pengarang dan ilustrator untuk membangun apresiasi hasil karya
Tunjuk tiap kata/dialog dengan jari saat membaca untuk membantu anak membuat gambaran di dalam imajinasinya
6.Jangan lupa untuk selalu menstimulasi dengan pertanyaan cerdas seputar cerita dan pertanyaan pancingan tentang kelanjutan cerita menurut anak. Biarkan mereka bertanya.
7.Beri kesempatan anak bercerita dengan bahasa mereka, biasanya setelah beberapa kali dibacakan buku yang sama anak 3 tahun sudah mampu menceritakan kembali.
8.Jadikan momen membaca cerita sebagai media komunikasi yang menyenangkan.

Jangan berkecil hati dan merasa dinilai anak jika ortu belum mampu membaca cerita dengan gaya pendongeng profesional. Anak akan lebih menghargai waktu anda yang mereka terima, setelah seharian sibuk bekerja mencari nafkah.
Kebersamaan yang menyenangkan saat orang tua membacakan cerita akan membangun asosiasi di pikiran anak bahwa membaca itu menyenangkan. Banyak hal baru yang mereka temukan sehingga terbentuk satu rasa dari buku diperoleh hal indah dan menyenangkan sehingga tumbuh rasa cinta pada buku. Anak memperoleh ‘reading role model’ dari ortunya sendiri.
Sumber: Smart Parenting (Forum Komunikasi Ortu Cerdas) I >

Tidak ada komentar:

Posting Komentar