ADF.LY

Senin, 05 April 2010

Menjadi Ayah = Pilihan Sadar

Beberapa hari yang lalu seorang teman menulis tentang "harapannya" kepada sang (calon) istri agar dapat menjadi solehah dan sekaligus menjadi murobbiyah anak-anaknya kelak... Kucoba untuk menyelami kalimat ke kalimat, lalu merenungkannya......... hmmmmm

Namun, saya tergelitik untuk menambahkan pendapatnya, semoga bisa menyempurnakan...

Dalam mendidik anak-anak kita
Ayah adalah murobbi istrinya
Model sejati dari anak2nya. Model dari perilaku, akidah, ibadah dan juga karakter kepemimpinan....
Ayah adalah murobbi bagi anak2nya, sementara istri adalah guru bagi anaknya (murobbi lebih lengkap dari sekedar guru). Murobbi adalah juga seorang ayah, seorang guru/ustad, seorang pemimpin, dan seorang kawan dalam perjalanan....

Kelak di akhirat ayahlah yang akan ditanya mengapa anak menjadi begini dan begitu, barulah ibunya....
Ayah pun akan ditanya mengapa istrinya begini dan begitu...
Cinta yang tulus, nafkah yang halal, perhatian yang berkualitas adalah kewajiban ayah pada istri dan anak2nya, seberapapun sibuk ayahnya...
Kerjasama yang intensif dan padu mutlak dibutuhkan suami dan istri untuk membina anak2nya
Tidak bisa hanya diberikan pada salah seorang saja..tidak bisa..... tidak bisa
Perencanaan harus melibatkan keduanya agar anak2 kita bukanlah menjadi anak biologis dan hasil senang2 semata
Tetapi menjadi anak2 masa depan, menjadi anak2 yang siap berhadapan dengan masanya..... Yang akan menjadi permata yang berkilauan kelak, meski kini masih menjadi batu kali.

Maka ketika mencari istri yang solehah, ketika kita akan berpangku dan mengandalkan istri kita, yang pertama harus kita lakukan adalah menjadi pria yang soleh dan bertaqwa pada Alloh. Mencintai istrinya dengan ikhlas dan apa adanya, dengan tetap bersemangat memperbaiki kelemahan istrinya. Menjadi ayah yang selalu berkomitmen untuk memberikan waktu bagi anak2nya, perhatian berkualitas bagi anak2nya, ayah yang berani meminta maaf ketika memang berbuat kesalahan pada keluarganya kemudian memperbaiki diri,

Bukan ayah yang yang di atas nama kesibukan pekerjaan, kesibukan aktifitas apapun, kemudian berdalih mengabaikan hak-hak anak dan istrinya.... Allah telah berjanji akan memberikan yang terbaik bagi orang-orang baik yang berusaha dengan usaha yang baik. Wa maa jazaaul ihsan illal ihsan......

Akhirnya tanggung-jawab mendidik anak yang soleh bukanlah sekedar tanggung-jawab seorang ibu yang solehah saja, tetapi juga bergantung pada ayah yang soleh pula, pemimpin sejati dalam keluarga muslim. Quu anfusakum wa ahliikum naaro.Selamatkan dirimu, dan juga keluargamu dari sentuhan adzab api neraka.

Ughhh betapa beratnya menjadi ayah..... Allohumma yassirnaa wa laa tu'assirnaa, Ya Allah mudahkan kami jangan sulitkan .... Karena semuanya akan kita lakukan.

Novi Hardian

Sumber: Smart Parenting (Forum Komunikasi Ortu Cerdas) I >

1 komentar:

  1. ooow,,
    gtu ea...

    follow blog aq uga ea..
    http://hennyjuztnorisfa.blogspot.com

    BalasHapus