ADF.LY

Selasa, 06 April 2010

Orang tua sebagai mitra dan fasiitator Pesan Baru

Orang tua sebagai pendidik utama dalam menyelesaikan masalah anaknya. Terapi yang semula disangka baik oleh orang tuanya tetapi ternyatata berdampak lain. Bagaimana kita memposisikan itu ?

Biasanya anak selalu menempatkan orang tuanya sebagai tempat bertanya. Anak biasanya menganggap orang tuanya serba bisa untuk menyelesaikan masalah atau menjawab pertanyaan - pertanyaan. Orang tua dianggap "dewa" oleh anak2nya. Munculkan kearifan dalam menerima pertanyaan anak. Setiap anak bertanya orang tua harus bersikap antusias dan perhatian. Ajak anak mencari jawaban atas pertanyaannya tersebut jika kita belum mengetahui jawabannya. Disini harus ada keharusan orang tua untuk memiliki wawasan yang seluas - luasnya akan ilmu. Akan tetapi ilmu itu tidak untuk diddiktekan secara paksa pada anak melainkan untuk memperkaya cara orang tua dalam memberi arahan dan bimbingan.

Ada sebuah kisah seorang petani dari sulawesi selatan yang buta huruf tetapi ia beruntung memiliki anak yang semuanya menjadi sarjana. Ternyata pak petani ini mengajak anaknya untuk mencintai ilmu dengan mencarikan teman bergaul yang baik. Pak petani ini sering mengumpulkan anak2 untuk diajak ke toko buku untuk memilih buku yang mereka sukai sebagai hadiah atas prestasi yg mereka capai. Atau menganjurkan anak2 nya untuk meminjam buku di perpustakaan secara teratur. pak petani ini juga suka mencari - cari pertanayaan lalu mengajak anak2 nya itu untuk sama2 mencari jawabannya. Disini terlihat pak tani ini hanya sebagai fasilitator saja. Dia hanya menghantarkan anak2nya untuk cinta belajar.

Kuncinya adalah kita menciptakan suasana yang kondusif pada anak2 untuk mencintai belajar, semua waktu... kapan dan dimanapun di jadikan ajang untuk belajar.
By:Susy Susiawati
Sumber : Smart Parenting (Forum Komunikasi Ortu Cerdas) I >

Tidak ada komentar:

Posting Komentar